Tsulatsa`, 11 Rabi'ul Awwal 1437 H / 22 Desember 2015 M

Mutiara Nasehat

wahai saudara2 ku mari kita cukupkan syariat islam dengan segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dengan tidak menambahkan apa-apa yang datang dari selain Rasulullah

Makrofungi


Sekilas tentang Makrofungi (Jamur)


Fungi atau lebih dikenal dengan jamur merupakan organisme yang memiliki karakter yang sangat mirip dengan tumbuhan namun tidak dimasukkan ke dalam kingdom plantae, karena memiliki perbedaan yang mendasar dengan tumbuhan seperti tidak adanya organ berupa akar, batang, daun, dan tidak berklorofil (Alexopoulus, 1996). Jamur memiliki tingkat keragaman jenis yang sangat tinggi, bahkan jamur diperkirakan memiliki 1,5 juta jenis yang terdapat di seluruh permukaan bumi (Draggan, 2008) dan 200.000 jenis diantaranya berada di Indonesia (Gandjar, 2006).
Jamur memiliki peranan yang sangat penting dalam ekosistem hutan dimana jamur bersama-sama dengan bakteri dan beberapa jenis protozoa berperan sebagai dekomposer yang sangat banyak membantu dalam proses dekomposisi materi-materi organik yang kemudian dimanfaatkan oleh tumbuhan disekitarnya sebagai sumber nutrisi untuk pertumbuhannya. Dengan adanya dekomposer akan mempercepat siklus energi dalam ekosistem hutan dan dapat meningkatkan kesuburan tanah dengan menyediakan nutrisi bagi tumbuhan, sehingga dapat menjadikan hutan tumbuh lebat (Suharna, 1993).
Jamur makroskopis atau makrofungi merupakan kelompok utama pendegradasi lignoselulosa karena kemampuannya menghasilkan enzim-enzim pendegradasi lignoseluosa seperti selulase, ligninase, dan hemiselulase (Munir, 2006). Ini menunjukkan bahwa jamur makroskopis merupakan organisme yang keberadaannya sangat penting pada ekosistem hutan, karena dapat menjadi faktor penentu tingkat kesuburan dan kesehatan suatu hutan. Jamur makro juga sangat bermanfaat bagi manusia karena beberapa jenis jamur terbukti dapat dimanfaatkan sebagai bahan makanan dan obat berbagai macam penyakit (Suriawiria, 2001).

Dilihat dari faktor-faktor pendukung pertumbuhannya, jamur banyak ditemukan di daerah yang memiliki tingkat kelembaban yang tinggi. Hampir semua jenis jamur mampu hidup pada substrat yang tidak jenuh air, dan sering kali kadar air yang rendah pada substrat menjadi faktor pembatas bagi pertumbuhan beberapa jenis jamur (Tambunan dan Nandika, 1989). Variasi suhu yang rendah dan kelembaban yang relatif tinggi sangat berkaitan dengan curah hujan yang tinggi (Barnes, 1998).
Berikut ini beberapa jamur khususnya makrofungi yang pernah ditemukan di pulau lombok, berdasarkan hasil penelitian [Skripsi] beberapa alumni Universitas Mataram.
Metode identifikasi yang digunakan adalah dengan mencocokkan karakteristik morfologi dari makrofungi yang didapatkan di lapangan dengan buku-buku acuan identifikasi.
Berikut ini adalah beberapa bagian morfologi makrofungi yang harus diketahui sebelum memulai identifikasi (Aryani, 2013): 

Dan yang harus diketahui juga adalah macam-macam bentuknya (Lampiran):
Download di sini
beberapa buku yang dapat anda jadikan rujukan dalam identifikasi antaralain:
Mushrooms of West Virginia and the Central Appalachians...... download
Edible Mushroom Book..................................................................download
Edible Mushroom 2nd Edition........................................................ download
The Encyclopedia Of Fungi of Britain Europe.............................. download
Introduction to Fungi 3rd Edition .................................................. download
A Field Guide to Mushroom...........................................................download

Untuk melihat jenis-jenis jamur yang ditemukan di pulau Lombok klik halaman selanjutnya...



No comments:

Post a Comment