PEMISAHAN SENYAWA
ORGANIK DENGAN CARA EKSTRAKSI
A.
PELAKSANAAN
PRAKTIKUM
1. Tujuan
Praktikum :
v Mempelajari
tekhnik pemisahan campuran naftalena san naftol dengan cara ekstraksi
cair-cair.
v Mempelajari
tujuan penggaraman pada ekstraksi cair-cair.
v Mempelajari
tekhnik penyaringan dalam medium cair.
v Mempelajari
tekhnik isolasi kafein dari teh.
2. Waktu
Praktikum :
Senin, 16 April 2012
3. Tempat
Praktikum :
Laboratorium Kimia Dasar Lantai III, Fakultas MIPA
Universitas Mataram.
B.
LANDASAN
TEORI
Ekstraksi adalah
teknik yang sering digunakan bila senyawa organik (sebagian besar hidrofob)
dilarutkan atau didispersikan dalam air. Pelarut yang tepat (cukup untuk
melarutkan senyawa organik, seharusnya tidak hidrofob) ditambahkan pada fasa
larutan dalam airnya. Campuran kemudian diaduk dengan baik sehingga senyawa
organik diekstraksi dengan baik. Lapisan air dan organik akan dapat dipisahkan
dengan corong pisah, dan senyawa organik dapat diambil ulang dari lapisan
organik dengan menyingkirkan pelarutnya (Takeuchi, 2006).
Pemisahan
campuran dengan cara ekstraksi berdasarkan perbedaan kelarutan komponen dalam
pelarut yang berbeda. Campuran dua komponen (misalkan A dan B) dimasukkan ke
dalam pelarut X dan Y. Syaratnya kedua pelarut ini tidak dapat bercampur,
seperti air dengan minyak. Semuanya dimasukkan ke dalam corong pisah dan
dikocok agar bercampur sempurna dan kemudian didiamkan sampai pelarut X dan Y
memisah kembali. Kini zat A dan B berada dalam kedua pelarut X dan Y, tetapi
perbandingannya tidak sama (Syukri, 1999).
Naftalena
merupakan suatu kristal aromatik hidrokarbon (C10H8) yang
analog atau memmiliki kesamaan dengan benzena, diperoleh dari destilasi
beberapa bahan batu bara muda dan naftalena biasanya disebut naphtaline.
Sedangkan naftol merupakan salah satu bagian dari derivat naftalena yang analog
dengan phenol, biasanya berupa padatan atau kristal dengan phenol yang berbau
menyengat dan jika diuapkan gasnya bisa dikatakan beracun (Respati, 1986).
Dalam ekstraksi
senyawa organik, cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak
bercampur dengan pelarut semula atau kelarutannya berbeda. Kemudian dilakukan
pengocokan dengan corong pisah dan pengocokan ini menggunakan sistem dua
pelarut dengan tujuan agar proses partisi bisa berjalan lebih cepat dengan demikian
terjadi keseimbangan konsentrasi zat yang akan diekstraksi (Underwood, 2001).
C.
ALAT DAN
BAHAN PRAKTIKUM
1. Alat
Praktikum
v Corong
v Corong
pisah
v Filter
flask
v Gelas
arloji
v Gelas
kimia 250 ml
v Gelas
kimia 1000 ml
v Gelas
ukur 25 ml
v Gelas
ukur 100 ml
v Hot
plate
v Neraca
analitik
v Penyaring
buchner
v Pipet
tetes
v Pipet
volume 10 ml
v Sendok
v Spatula
v Statif
dan klem
2. Bahan
praktikum
v Aquades
v DCM
v Campuran
Naftalena dan Naftol
v HCl
1M
v Heksan
v Kertas
saring
v Kloroform
v Larutan
Pb aseta 10 %
v NaOH
1M
v
anhidrat
v Serbuk
teh
v Kertas
saring whatman
D.
SKEMA KERJA
1. Pemisahan Naftalena dan Naftol
2. Isolasi Kafein dari Teh
No comments:
Post a Comment