الذكر
والدعاء
DZIKIR DAN DO’A
syaikh Abdurrazzaq bin Abdul Muhsin Al Badr
A.
Keutamaan
Dzikir dan Perintah untuk Mengerjakannya
1.
Perintah
Berdzikir dan larangan lalai dari berdzikir kepada Allah
فَٱذۡكُرُونِيٓ أَذۡكُرۡكُمۡ وَٱشۡكُرُواْ لِي وَلَا تَكۡفُرُونِ
“Karena
itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan
bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku” (QS. Al-Baqarah: 152)
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ ٱذۡكُرُواْ ٱللَّهَ ذِكۡرٗا
كَثِيرٗا (٤١) وَسَبِّحُوهُ بُكۡرَةٗ
وَأَصِيلًا (٤٢)
“Hai
orang-orang yang beriman, berzdikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang
sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang” (QS.
Al-Ahzab: 41-42).
...وَٱذۡكُر رَّبَّكَ كَثِيرٗا وَسَبِّحۡ
بِٱلۡعَشِيِّ
وَٱلۡإِبۡكَٰرِ
“…Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya serta bertasbihlah di waktu petang
dan pagi hari" (QS. Ali ‘Imron:41)
ٱلَّذِينَ
يَذۡكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمٗا وَقُعُودٗا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمۡ وَيَتَفَكَّرُونَ
فِي خَلۡقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلۡأَرۡضِ رَبَّنَا مَا خَلَقۡتَ هَٰذَا بَٰطِلٗا
سُبۡحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ
“(yaitu)
orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan
berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau
menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari
siksa neraka”
(QS. Ali ‘Imron: 191).
فَإِذَا قَضَيۡتُم مَّنَٰسِكَكُمۡ فَٱذۡكُرُواْ
ٱللَّهَ كَذِكۡرِكُمۡ ءَابَآءَكُمۡ أَوۡ أَشَدَّ ذِكۡرٗاۗ فَمِنَ ٱلنَّاسِ مَن
يَقُولُ رَبَّنَآ ءَاتِنَا فِي ٱلدُّنۡيَا وَمَا لَهُۥ فِي ٱلۡأٓخِرَةِ مِنۡ
خَلَٰقٖ
“Apabila
kamu telah menyelesaikan ibadah hajimu, maka berdzikirlah dengan menyebut
Allah, sebagaimana kamu menyebut-nyebut (membangga-banggakan) nenek moyangmu,
atau (bahkan) berdzikirlah lebih banyak dari itu. Maka di antara manusia ada
orang yang bendoa: "Ya Tuhan kami, berilah kami (kebaikan) di dunia",
dan tiadalah baginya bahagian (yang menyenangkan) di akhirat” (QS.
Al-Baqarah: 200).
وَٱذۡكُر رَّبَّكَ فِي نَفۡسِكَ
تَضَرُّعٗا وَخِيفَةٗ وَدُونَ ٱلۡجَهۡرِ مِنَ ٱلۡقَوۡلِ بِٱلۡغُدُوِّ وَٱلۡأٓصَالِ
وَلَا تَكُن مِّنَ ٱلۡغَٰفِلِينَ
“Dan
sebutlah (nama) Tuhanmu dalam hatimu dengan merendahkan diri dan rasa takut,
dan dengan tidak mengeraskan suara, di waktu pagi dan petang, dan janganlah
kamu termasuk orang-orang yang lalai” (QS. Al-A’raaf: 205).
يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ
ءَامَنُواْ لَا تُلۡهِكُمۡ أَمۡوَٰلُكُمۡ وَلَآ أَوۡلَٰدُكُمۡ عَن ذِكۡرِ ٱللَّهِ
ۚ وَمَن يَفۡعَلۡ ذَٰلِكَ فَأُوْلَٰٓئِكَ
هُمُ ٱلۡخَٰسِرُونَ
“Hai
orang-orang beriman, janganlah hartamu dan anak-anakmu melalaikan kamu dari
mengingat Allah. Barangsiapa yang berbuat demikian maka mereka itulah
orang-orang yang merugi” (QS. Al-Munafiqun: 9).
عَنْ
عَبْدِ اللَّهِ بْنِ بُسْرٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ أَنَّ رَجُلًا قَالَ يَا
رَسُولَ اللَّهِ إِنَّ شَرَائِعَ الْإِسْلَامِ قَدْ كَثُرَتْ عَلَيَّ فَأَخْبِرْنِي بِشَيْءٍ أَتَشَبَّثُ بِهِ قَالَ لَا
يَزَالُ لِسَانُكَ رَطْبًا مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
dari Abdullah bin Busr radhiyallahuanhu
bahwa seorang lelaki berkata, "Ya
Rasulullah, sesungguhnva syariat Islam berat untukku, maka beritahukanlah
kepadaku tentang sesuatu yang dapat aku jadikan pegangan. Beliau bersabda. "Senantiasa
lidahmu basah karena dzikir kepada Allah" (HR. Tirmidzi).
2.
Keutamaan Berdzikir
a. Dzikir
adalah amalan yang paling utama
...وَلَذِكۡرُ ٱللَّهِ أَكۡبَرُۗ وَٱللَّهُ يَعۡلَمُ مَا تَصۡنَعُونَ
“…Dan
sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat
yang lain). Dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan” (QA. Al-‘Ankabut: 45)
عَنْ
أَبِي الدَّرْدَاءِ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ
النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ أَلَا أُنَبِّئُكُمْ بِخَيْرِ
أَعْمَالِكُمْ وَأَزْكَاهَا عِنْدَ مَلِيكِكُمْ وَأَرْفَعِهَا فِي دَرَجَاتِكُمْ وَخَيْرٌ
لَكُمْ مِنْ إِنْفَاقِ الذَّهَبِ وَالْوَرِقِ وَخَيْرٌ لَكُمْ مِنْ أَنْ تَلْقَوْا
عَدُوَّكُمْ فَتَضْرِبُوا أَعْنَاقَهُمْ وَيَضْرِبُوا أَعْنَاقَكُمْ قَالُوا بَلَى
قَالَ ذِكْرُ اللَّهِ تَعَالَى قَالَ مُعَاذُ بْنُ جَبَلٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ
مَا شَيْءٌ أَنْجَى مِنْ عَذَابِ اللَّهِ مِنْ ذِكْرِ اللَّهِ
Dari Abu
Darda radhiyallahu ‘anhu, ia berkata: Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
"Maukah aku beritahukan kepada kalian tentang pekerjaan kalian yang
paling baik, paling suci di sisi Raja kalian (Allah), paling meninggikan
derajat kalian, dan lebih baik daripada menginfakan emas dan perak, serta lebih
baik daripada memerangi musuh kalian, kemudian kalian memenggal leher mereka
dan (atau) mereka memenggal
leher kalian?" Para sahabat menjawab, "Tentu." Beliau
bersabda, "(Yaitu) Dzikir kepada Allah ta'ala. " Mu'adz bin
Jabal radhiyallahu’anhu berkata, "Tidak ada sesuatu pun yang lebih
menyelamatkan dari siksaan Allah daripada zikir kepada Allah" (HR.
Tirmidzi & Ibnu Majah).
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ
اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَسِيرُ فِي طَرِيقِ مَكَّةَ فَمَرَّ
عَلَى جَبَلٍ يُقَالُ لَهُ جُمْدَانُ فَقَالَ سِيرُوا هَذَا جُمْدَانُ سَبَقَ
الْمُفَرِّدُونَ قَالُوا وَمَا الْمُفَرِّدُونَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ
الذَّاكِرُونَ اللَّهَ كَثِيرًا وَالذَّاكِرَاتُ. (رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah radhiallahu’anhu, dia
berkata, "Pada suatu ketika Rasulullah shallallahu 'alaihi
wasallam pergi ke Makkah melewati sebuah
gunung yang bernama Jumdan. Kemudian beliau bersabda, "Ayo jalanlah! Inilah Jumdan. Telah
mendahului mufarridun." Para sahabat bertanya, "Ya Rasulullah, apakah yang dimaksud dengan mufarridun?" Beliau menjawab, "Yaitu
orang-orang (laki-laki/perempuan) yang banyak berdzikir kepadaAllah" (HR. Muslim).
b. Orang yang berdzikir adalah orang yang
hidup dan orang yang tidak berdzikir adalah mayit
عَنْ أَبِي مُوسَى رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
مَثَلُ الَّذِي يَذْكُرُ رَبَّهُ وَالَّذِي لَا يَذْكُرُ رَبَّهُ مَثَلُ الْحَيِّ
وَالْمَيِّتِ
Dari Abu Musa radliallahu 'anhu dia
berkata; Nabi shallallahu 'alaihi wasallam bersabda: "Permisalan orang
yang mengingat Rabbnya dengan orang yang tidak mengingat Rabbnya seperti orang
yang hidup dengan yang mati." (HR. Bukhari).
c.
Dinaungi para malaikat, diberi rahmat, dan
mendapatkan ketenangan
عَنْ آبِي هُرَيْرَةَ
وَ اَبِي سَعِيْدٍ رَضِيَ الله عَنْهُمَا أَنَّهُمَا شَهِدَا عَلَى النَبِيِّ صلى الله
عليه وسلم اَنِّهُ قال:
لا يَقْعُدُ قَوْمٌ يَذْكُرُنَ الله عَزَّوَجَلَّ اِلَّا َحَفَّتْهُمُ
الْمَلَائِكَةُ, وَغَشِيَتْهُمُ الرَّحْمَةُ, وَنَزَلَتْ عَلَيْهِمُ السَّكِيْنَةُ,
وَذَكَرَهُمُ اللهُ فِيْمَنْ عِنْدَهُ
(رواه مسلم)
Dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id Al
Khudri bahwasanya keduanya menyaksikan Nabi shallallahu 'alaihi
wasallam bersabda: “Tidaklah suatu kaum duduk berkumpul untuk mengingat
Allah, kecuali dinaungi oleh para Malaikat, dilimpahkan kepada mereka rahmat,
akan diturunkan kepada mereka ketenangan, dan Allah Azza Wa Jalla akan menyebut-nyebut mereka
di hadapan para makhluk yang ada di sisi-Nya.” (HR.
Muslim)
d.
Mendapatkan ampunan, mendapatkan pahala yang besar dan
dijauhkan dari neraka
عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنْ النَّبِيِّ
صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ لِلَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى
مَلَائِكَةً سَيَّارَةً فُضُلًا يَتَتَبَّعُونَ مَجَالِسَ الذِّكْرِ فَإِذَا
وَجَدُوا مَجْلِسًا فِيهِ ذِكْرٌ قَعَدُوا مَعَهُمْ
وَحَفَّ بَعْضُهُمْ بَعْضًا بِأَجْنِحَتِهِمْ حَتَّى يَمْلَئُوا مَا بَيْنَهُمْ
وَبَيْنَ السَّمَاءِ الدُّنْيَا فَإِذَا تَفَرَّقُوا عَرَجُوا وَصَعِدُوا إِلَى
السَّمَاءِ قَالَ فَيَسْأَلُهُمْ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ وَهُوَ أَعْلَمُ بِهِمْ
مِنْ أَيْنَ جِئْتُمْ فَيَقُولُونَ جِئْنَا مِنْ عِنْدِ عِبَادٍ لَكَ فِي
الْأَرْضِ يُسَبِّحُونَكَ وَيُكَبِّرُونَكَ وَيُهَلِّلُونَكَ وَيَحْمَدُونَكَ
وَيَسْأَلُونَكَ قَالَ وَمَاذَا يَسْأَلُونِي قَالُوا يَسْأَلُونَكَ جَنَّتَكَ
قَالَ وَهَلْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا لَا أَيْ
رَبِّ قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا جَنَّتِي قَالُوا وَيَسْتَجِيرُونَكَ قَالَ
وَمِمَّ يَسْتَجِيرُونَنِي قَالُوا مِنْ نَارِكَ يَا رَبِّ قَالَ وَهَلْ رَأَوْا
نَارِي قَالُوا لَا قَالَ فَكَيْفَ لَوْ رَأَوْا نَارِي قَالُوا
وَيَسْتَغْفِرُونَكَ قَالَ فَيَقُولُ قَدْ غَفَرْتُ لَهُمْ فَأَعْطَيْتُهُمْ مَا
سَأَلُوا وَأَجَرْتُهُمْ مِمَّا اسْتَجَارُوا قَالَ فَيَقُولُونَ رَبِّ فِيهِمْ
فُلَانٌ عَبْدٌ خَطَّاءٌ إِنَّمَا مَرَّ فَجَلَسَ مَعَهُمْ قَالَ فَيَقُولُ وَلَهُ
غَفَرْتُ هُمْ الْقَوْمُ لَا يَشْقَى بِهِمْ جَلِيسُهُمْ.
Dari Abu Hurairah Radhiallahu’anhu
dari Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda, "Sesungguhnya
Allah Yang
Maha Suci dan Maha Tinggi mempunyai beberapa malaikat yang terus berkeliling
mencari majelis dzikir. Apabila mereka telah menemukan majelis dzikir tersebut,
maka mereka terus duduk di situ dengan menyelimutkan sayap sesama mereka hingga
memenuhi ruang antara mereka dan langit yang paling bawah. Apabila majelis
dzikir itu telah usai, maka mereka juga berpisah dan naik ke langit. Kemudian Rasulullah meneruskan
sabdanya, "Selanjutnya mereka ditanya Allah Subhanahu wa Ta'ala, Dzat
Yang sebenarnya Maha Tahu tentang mereka, "Kalian datang dari mana?"
Mereka menjawab, "Kami datang dari sisi hamba-hamba-Mu di bumi yang selalu
bertasbih, bertakbir, bertahmid, dan memohon kepada-Mu ya Allah." Lalu
Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya, Apa yang mereka minta? " Para malaikat
menjawab, "Mereka memohon surga-Mu ya Allah. " Allah Subhanahu wa
Ta'ala bertanya lagi, "Apakah mereka pernah melihat surga-Ku? " Para
malaikat menjawab, "Belum. Mereka belum pernah melihatnya ya Allah." Allah
Subhanahu wa
Ta'ala berkata,
"Bagaimana
seandainya mereka pernah melihat surga-Ku." Para malaikat berkata, "Mereka
juga memohon perlindungan kepada-Mu ya Allah." Allah Subhanahu wa Ta'ala balik bertanya, "Dari apa mereka meminta
perlindungan kepada-Ku?" Para malaikat menjawab, "Mereka meminta
perlindungan kepada-Mu dari neraka-Mu ya Allah." Allah Subhanahu wa Ta'ala bertanya, "Apakah mereka pernah melihat
neraka-Ku?"
Para malaikat menjawab, "Belum. Mereka belum pernah melihat neraka-Mu ya
Allah." Allah Subhanahu
wa Ta'ala berkata,
"Bagaimana
seandainya mereka pernah melihat neraka-Ku." Para malaikat berkata, 'Ya Allah,
sepertinya mereka juga memohon ampun {beristighfar} kepada-Mu?" Maka Allah
SWT menjawab, "Ketahuilah
hai para malaikat-Ku, sesungguhnya Aku telah mengampuni mereka, memberikan apa
yang mereka minta, dan melindungi mereka dari neraka" Para malaikat berkata, "Ya
Allah, di dalam majelis mereka itu ada seorang hamba yang berdosa dan kebetulan
hanya lewat lalu duduk bersama mereka." Maka Allah menjawab, "Ketahuilah bahwa sesungguhnya
Aku akan mengampuni orang tersebut. Sesungguhnya mereka itu adalah orang-orang
yang menyebabkan orang yang duduk bersamanya terhindar dari celaka." (HR. Bukhari & Muslim).
...وَٱلذَّٰكِرِينَ ٱللَّهَ كَثِيرٗا
وَٱلذَّٰكِرَٰتِ أَعَدَّ ٱللَّهُ لَهُم مَّغۡفِرَةٗ وَأَجۡرًا عَظِيمٗا
“ …Laki-laki
dan perempuan yang banyak menyebut (nama) Allah, Allah telah menyediakan untuk
mereka ampunan dan pahala yang besar” (QS. Al-Ahzab:35)
إِلَيۡهِ يَصۡعَدُ ٱلۡكَلِمُ
ٱلطَّيِّبُ وَٱلۡعَمَلُ ٱلصَّٰلِحُ يَرۡفَعُهُۥۚ
“Kepada-Nya-lah
naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya” (QS. Fathir: 10).
e.
Allah membanggakan orang yang berdzikir di hadapan para malaikat
عَنْ أَبِي سَعِيدٍ
الْخُدْرِيِّ قَالَ خَرَجَ مُعَاوِيَةُ عَلَى حَلْقَةٍ فِي الْمَسْجِدِ فَقَالَ
مَا أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ قَالَ آللَّهِ مَا
أَجْلَسَكُمْ إِلَّا ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ
أَمَا إِنِّي لَمْ أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ
وَمَا كَانَ أَحَدٌ بِمَنْزِلَتِي مِنْ رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ أَقَلَّ عَنْهُ حَدِيثًا مِنِّي وَإِنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَرَجَ عَلَى حَلْقَةٍ مِنْ أَصْحَابِهِ فَقَالَ مَا
أَجْلَسَكُمْ قَالُوا جَلَسْنَا نَذْكُرُ اللَّهَ وَنَحْمَدُهُ عَلَى مَا هَدَانَا
لِلْإِسْلَامِ وَمَنَّ بِهِ عَلَيْنَا قَالَ آللَّهِ مَا أَجْلَسَكُمْ إِلَّا
ذَاكَ قَالُوا وَاللَّهِ مَا أَجْلَسَنَا إِلَّا ذَاكَ قَالَ أَمَا إِنِّي لَمْ
أَسْتَحْلِفْكُمْ تُهْمَةً لَكُمْ وَلَكِنَّهُ أَتَانِي جِبْرِيلُ فَأَخْبَرَنِي
أَنَّ اللَّهَ عَزَّ وَجَلَّ يُبَاهِي بِكُمْ الْمَلَائِكَةَ.
Dari Abu Said Al Khudri Radhiallahu’anhu,
dia berkata, "Pada suatu hari Mu'awiyah Radhiallahu’anhu melewati sebuah
halaqah (majlis) di masjid. Kemudian ia bertanya, 'Majelis apakah ini?' Mereka menjawab, "Kami duduk di sini untuk berzikir kepada Allah Azza wa Jalla." Mu'awiyah bertanya lagi, "Demi Allah, benarkah kalian duduk-duduk di
sini hanya untuk itu?" Mereka menjawab, "Demi Allah, kami duduk hanya untuk itu." Kata Mu'awiyah
selanjutnya, "Sungguh saya tidak
menyuruh kalian bersumpah karena mencurigai kalian. Karena tidak ada orang yang
menerima hadits dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam lebih sedikit
daripada saya." Sesungguhnya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah melewati halaqah para
sahabatnya. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam bertanya, "Majelis apa ini?" Mereka
menjawab, "Kami duduk untuk berzikir kepada Allah dan memuji-Nya atas
hidayah-Nya berupa Islam dan anugerah-Nya kepada kami." Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam bertanya lagi, "Demi Allah, apakah kalian duduk di sini hanya untuk
ini?" Mereka menjawab, "Demi Allah, kami duduk-duduk di sini hanya
untuk ini." Kata Rasulullah
selanjutnya, "Sungguh aku
menyuruh kalian bersumpah bukan karena mencurigai kalian. Tetapi karena aku
pernah didatangi Jibril alaihis-salam. Kemudian ia memberitahukan kepadaku
bahwasanya Allah Azza wa Jalla membanggakan kalian di hadapan para malaikat"
(HR. Muslim)
f.
Allah
akan mengingat orang yang berdzikir kepadanya
عَنْ أَبِي
هُرَيْرَةَ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
يَقُولُ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ أَنَا عِنْدَ ظَنِّ عَبْدِي بِي وَأَنَا مَعَهُ
حِينَ يَذْكُرُنِي إِنْ ذَكَرَنِي فِي نَفْسِهِ ذَكَرْتُهُ فِي نَفْسِي وَإِنْ
ذَكَرَنِي فِي مَلَإٍ ذَكَرْتُهُ فِي مَلَإٍ هُمْ خَيْرٌ مِنْهُمْ وَإِنْ
تَقَرَّبَ مِنِّي شِبْرًا تَقَرَّبْتُ إِلَيْهِ ذِرَاعًا وَإِنْ تَقَرَّبَ إِلَيَّ
ذِرَاعًا تَقَرَّبْتُ مِنْهُ بَاعًا وَإِنْ أَتَانِي يَمْشِي أَتَيْتُهُ
هَرْوَلَةً.
Dari
Abu Hurairah Radhiallahu’anhu, dia berkata, "Rasulullah Shallallahu ‘alaihi
wasallam telah bersabda, 'Allah Subhanahu wa Ta'ala telah berfirman, ''Aku bergantung pada sangkaan hamba-Ku
kepada-Ku dan Aku akan bersama hamba-Ku ketika ia mengingat-Ku. Apabila ia mengingat-Ku dalam dirinya, maka
Aku akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila ia mengingat-Ku di sekumpulan
orang banyak, maka Aku juga akan mengingatnya di sekumpulan yang lebih baik
daripada mereka. Apabila ia mendekat kepada-Ku sejengkal, maka Aku akan
mendekat kepadanya sehasta. Apabila ia mendekat kepada-Ku sehasta, maka Aku akan mendekat kepadanya
sedepa. Apabila ia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang
kepadanya dengan berlari."
No comments:
Post a Comment