ANALISIS
UNSUR
A. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1. Tujuan :
a. Memahami analisis kualitatif unsur-unsur penyusun suatu senyawa
Organik.
b. Memahami reaksi-reaksi yang digunakan
untuk uji kualitatif unsur- unsur
penyusun suatu senyawa.
2. 2. Waktu : Kamis, 11 November
2010.
3. Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Lantai III Fakultas MIPA Universitas Mataram.
3. Tempat : Laboratorium Kimia Dasar Lantai III Fakultas MIPA Universitas Mataram.
B. LANDASAN TEORI
Hidrogen adalah unsur yang ditemukan Henry
Cavendigh (1731-1810) dan merupakan unsur yang
memiliki atom paling kecil dan ringan. Unsur ini paling banyak yang
terdapat di alam ini. Ada beberapa cara dalam penentuan adanya unsur hidrogen
yaitu dengan percobaan penfield dan pemijaran dengan aio. Prins percobaan
penfield yaitu senyawa yang mengandung C apabila dipanaskan dengan PbCrO4
yang pada pemanasan lenih lanjut akan jadi PbO + CO2. CO2
yang keluar dapat ditunjukan dengan adanya Ba(CO3)2 yang
berwarna putih( Keenan, 2005 : 53).
Hidrogen mempunyai densitas atau rapatan
paling rendah, berseyawa dengan hampir setiapunsur yang reaktif membentuk
senyawa hibrida unsur karbon mempunyai sanagat banyak senyawa organik, dan dewasa ini berkembang pula senyawa
arganometalik dengan atom karbon terikat secara koordinasi pada ion logam.
Disamping itu di kenal juga secara tradisi dalam senyawa organik golongan
halogen ( golongan 7A) yaitu F, Cl, Br, I, dan At adalah kelompok unsur-unsur
yang sangat kontras terhadap golongan alkali ( golongan IA) ( Sugiarto. 2001:
193).
Karbon adalah salah satu unsur golongan
IVA yang merupakan unsur nonlogam, dan merupaka unsur penyusun senyawa-senyawa
organik. Karbon di alam terdapat dalam bentuk intan, grafit, minyak bumi, gas
CO2 dan sebagian besar zat terutama yang berasal dari hewan,
tumbuhan, dan manusia (misalnya karbohidrat, protein, lemak,dll). Sebuah atom
karbon dapat berikatan dengan sesama unsur karbon yang membentuk ikatan rantai
karbon. Senyawa-senyawa yang terdiri dari atom karbon dikenal dengan sebutan
senyawa organik( Sunardi, 2006 : 257).
Percobaan beilstein merupakan percobaan
pendahuluan terhadap halogen. Percobaan ini berdasarkan sifat beberapa senyawa
yang dengan pemijaran dengan oksida tembaga membentuk senyawa tembaga yang
menguap dan berwarna. Di bumi karbon yang terdapat baik dalam unsur bebas maupun senyawa.. batubara
dan intan adalah contoh karbon sebagai unsur bebas. Batubara bila dipanaskan
tanpa udara akan menjadi karbon murni kokra (orang batu),karena unsur yang lain
menguap. Kayu akar menghasilkan arang jika dibakar, yaitu orafit yang
berstruktur terbuka sehingga permikaannya sangat luas( Sugiarto, 2001 : 205).
Kajian penetuan unsur dalam sampel
sendimen taksi chini menggunakan tehnik pendaflour sinar X telah dapat mengenal
12 unsur. Unsur-unsur tersebut adalah As, Ba, Co, Cr, Ni, Pb, Rb, Sr, V, Zn,
dan Zr. Semua unsur unsur ini kerapatan yang berbeda do setiap lokasi kajian
yaitu As (11-50 ppm), Ba (553-944 ppm), Co (8-46 ppm), Cu ( 11-68 ppm), Ni
(67-193), Pb (37-156 ppm), Rb (105-149 ppm), Sr (18-127 ppm), V (92-156 ppm),
Zn ( 147-1679 ppm), dan Zr ( 190-290 ppm) (Arman, dkk, 2008 : 171).
Telah dilakukan analisis unsur pengotor
Fe, Cr, dan Ni dalam larutan uranil nitrat hasil proses olah ulang gagalan
elemen bakar nuklir reaktor riset. Analisis dilakukan terhadap uranil nitrat
hasil stripping atau reekstrasi dan uranil nittrat hasil proses evaporasi atau
pemakatan. Unsur-unsur pengotor yang terdapat dalam larutan UN dengan metode
SSA memenuhi spesifikasi SSA yang disyaratkan, untuk unsur Fe, Cr, dan Ni
maksimum 100 ppm (Haryati,Boybul, 2009: 565-570).
C. ALAT DAN BAHAN
1. ALAT
-
Pipet volum 10 ml
-
Penjepit kayu
-
Bunsen
-
Pipa U
-
Cawan porselin
-
Tabung reaksi + rak
-
Gelas kimia 200 ml
-
Pipet tetes
-
Penjepit kayu
-
Korek gas
2. BAHAN
-
Larutan kapur
-
Padatan naftalen
-
Urea
-
Sulfur
-
Padatan CuO
-
HNO3
-
Kertas Pb asetat
-
Logam Cu
-
Pereaksi nessler
-
DCM
-
H2SO4
pekat
-
NaOH
-
Air
D.
SKEMA KERJA
1.
Identifikasi karbon:
a.
Reaksi pengarangan
b.
Percobaan Penfield
2.
Identifikasi hidrogen
a.
Percobaan Penfield
b.
Pirolosis dengan Sulfur
3.
Identifikasi Unsur Nitrogen
4.
Identifikasi Unsur Halogen
a.
Percobaan Beilstein
E.
HASIL PENGAMATAN
1.
Identifikasi Unsur Karbon
Jenis
Reaksi
|
Hasil Pengamatan
|
Pengarangan
|
. tidak terdapat api hanya menguap pada pemanasan api yang
kecil
. pada pemanasan api yang besar terdapat nyala api (orange)
. jelaga terlihat hitam
. pada saat pemanasan yang tinggi jelaga dalam cawan
masih
Berwarna hitam
. pada saat penambaha HNO3 encer jelaga hilang
|
Penfield
|
.
larutan bercampur dan berwarna hitam
. urea +
CuO mencair
. muncul
gelembung-gelembuung air dan larutan jadi keruh menandakan
Adanya unsur karbon
|
2.
Identifikasi Hidrogen
Jenis Reaksi
|
Hasil Pengamatan
|
Penfield
|
. 0,5
gram sampel (urea) + 0,5 gram CuO di Δ larutan berwarna hitam
.
setelah dialirkan ketabng yang berisi air kapur muncul gelembung-
Gelembung dan larutan menjadi agak keruh
|
Pirolisis dengan Sulfur
|
. Urae
mencair dan sulfur mengendap jadi endapan orange
. di
dalam kertas saring terdapat jelaga (warna hitam) setelah pembakaran.
|
3.
Identifikasi Unsur Nitrogen
Jenis Reaksi
|
Hasil Pengamatan
|
Kjeidahl
|
.
Urea + 10 tetes H2SO4 pekat setelah dipanaskan tidak
teralu jernih
.
setela di+ H2O larutannnya menjadi jernih
.
setelah di+ dengan NaOH terdapat sedikit gelembung kecil
.
di+ pereaksi Nessler, larutannnya berubah warna menjadi orange
Dan terdapat 2 fase, dimana endapannya
berwarna merh kecoklatan
dan terdapat pada dasar tabung serta di
atas tabung
|
4.
Identifikasi Unsur Halogen
Jenis Reaksi
|
Hasil Pengamatan
|
Beilstein
|
.
pada saat diΔ ujung tabung reaksi tidak terjadi nyala hijau
.
setelah diΔ di+ DCM beberapa tetes
terdapat nyala hijau
|
F. ANALISIS
DATA
1. Identifikasi
Unsur Karbon
Ø Reaksi
Pengarangan
Ø Percobaan
Penfield
2. Identifikasi
Unsur Hidrogen
Ø Percobaan
Penfield
Ø Percobaan
Lasaigne
3. Identifikasi
Unsur Nitrogen
Ø Percobaan
Kjeldahl
4. Identifikasi
Unsur Sulfur
5. Identifikasi
Unsur Fosfor
6. Identifikasi
Unsur Halogen
Terdapat
banyak unsur non logam yang banyak di alam seperti C,N, S,P dan halogen.
Unsur-unsur tersebut melimpah di alam baik dalam bentuk unsur-unsur atau dalam bentuk senyawa. Untuk mengetahui
adanya unsur-unsur non-logam tersebut digunakan berbagai pereaksi untuk
mengujinya atau mengidentifikasi unsur tersebut, seperti unsur karbon diuji
dengan reaksi pengarangan, penfield, unsur hidrogen diuji dengan pereaksi
penfield dan sulfur (pirolisis unsur), unsur nitrogen diuji dengan reaksi
kjeidahl dan unsur halogen diuji dengan reaksi beilstein.
Untuk mengidentifikasi unsur
karbon, digunakan cara pengarangan dan penfield. Dalam pengidentifikasian unsur
karbon yang menggunkan bahan naftalen, karen naftalen merupakan senyawa aroatik
yang sederhana yang umunya ditemukan dan berupa cincin bisiklik, yang memiliki
rumus molekul C10H8. Naftalen dipanaskan dalam cawan
porselin, api yang digunakan mula-mula kecil supaya perubahan dari pembakaran
dapat terlihat dengan jelas, setelah api diperbesar warna naftalen (warna
nyalanya) berwarna orange dan terdapat jelaga warna hitam. Untuk mempercepat
penghilangan jelaga maka naftalen ditambahkan dengan HNO3 beberpa
tetes, naftalen yang mengalami pengarangan berwarna putih. Sedangkan pada
percobaan penfield dilakukan pada zat yang mudah menguap. Ketika sampel
ditambahkan pereaksi dan kemudian dipanaskan maka akan terbentuk gas yaitu gas
CO2, gas CO2 kemudian dialirkan dengan pipa U ke tabung
reaksi yag berisi air kapur, gas CO2 akan menyebabkan air kapur
mengeruh yang menandakan adanya unsur C, karena gas CO2 dihasilkan
karena adanya unsur C pada sampel.
Unsur hidrogen
diiddentifikasi dengan cara percobaan penfield dan percobaan pirolisis dengan
unsur. Percobaan penfield, pada dasar prinsip kerjanya sama dengan percobaan
mengidentifikasikan unsur C, tetapi untuk menentukan unsur hidrogen, kita hanya
menentukan adanya embun (titik-titik air) pada dinding tabung reaksi. Sedangkan
pada percobaan pirolisis unsur, adanya hidrogen pada larutan
sampel,ditemukannnya noda hitampada kertas saring yang dibasahi oleh Pb asetat
setelah pemanasan. Urea yang ditambahkan dengan sulfur akan
menghasilkan gas H2S yang nantinya akan bereaksi dengan Pb
asetat yang menghasilkan PbS yang
berwarna hitam.
Untuk mengidentifikasi unsu
nitrogen digunakan percobaan Kjeidahl, dimana prinsip adsarnya adalah senyawa
nitrogen dengan H2SO4 diubah menjadi (NH4)2SO4
yang bereaksi dengan basa membebaskan NH3 yang dapat diidentifikasi
atau dapat ditunjukan dengan pereaksi Nessler. Pada pemanasan larutan urea dan
H2So4 yang awalnya berwarna, setelah bercampur menjadi
bening dan setelah ditambahkan ddengan NaOH
akan terbentuk endapan yang berwarna coklat, dikarenakan reaksi antara
asam kuat dengan basa kuat akan
membentuk endapan atau akan terjadi reaksi penetralan. Pada penambahan pereaksi
Nessler menyebabkan larutan berubah warna menjadi orange dan terdapat 2 fase
dimana endapannnya berada di bagian
bawah dan air berada di bagian atasnya endapan berwarna merah kecoklatan. Dari
endapan merah kecoklatan inilah yang menandakan atau yang menunjukkan adanya
unsur nitrogen dalam sampel.
Sedangkan untuk
mengidentifikasikan unsur yang terakhir yaitu unsur halogen digunakan percobaan
Beilstein. Sebenarnya percobaan mengidentifikasikan unsur halogen ada 3
percobaan yaitu percobaan pendahuluan terhadap halogen dimana percobaan ini
berdasarkan sifat beberpa senyawa yang dengan pemijaran dengan oksida tembaga
membentuk senyawa tembaga yang meguap dan berwarna hijau, percobaan faraday
dimana percobaan mengidentifikasikan dua unsur yaitu unsur N dan halogen dengan
prinsip memijar zat dengan CaO dimanan senyawa yang mengandung N dan halogen,
serta percobaan yang terakhir memijarkan logam Na maka senyawa organik yang
mengandung C,H,O,N,S,P, dan halogen berubah mennjadi:
-
N : NaCN,CN
-
S : Na2S, S
-
P : Na3P, PH3
-
Halogen : Na halogenida.
Pada percobaan yang kita lakukan
adalah percobaan beilstein, dimana ujung kawat Cu yang dibakar akan terdapat
warna nyala hijau, ujung kawat Cu yang ditetesi dengan larutan HNO3
pekat dan setelah dipanaskan akan terdapat warna nyala hijau kebiruan pada
ujung kawat Cu. Prinsip percobaan ini adalah berdasarkan sifat beberapa senyawa
yang dengan pemijaran dengan oksida tembaga membentuk senyawa tembaga yang
menguap dan berwarna hijau.
G.
KESIMPULAN
- Usur karbon dapat
diidentifikasikan dengan percobaan penfield dan reaksi pengarangan.
- Prinsip penfield adalah
senyawa yang mengandung unsur C apabila dipanaskan akan menghasilkan CO2.
- Unsur hidrogen diidentifikasikan
dengan cara penfiled dan pirolisis dengan sulfur dimana adanya unsur hidrogen
ditunjukan dengan adanya noda hitam pada kertas saring Pb asetat.
- Untuk mengidentifikasi
unsur nitrogen digunakan percobaan kjeidahl dimana adanya unsur nitrogen
ditandai adanya endapan coklat.
- Untuk mengidentifikasikan
unsur halogen digunkan percobaan beilstein yang memilki prinsip senyawa yang
terdapat unsur halogen jika dipijarkan dengan oksida tembaga akan menghasilkan warna nyala hijau kebiruan.
- Pada percobaan penfield
adany insu H ditunjukan dari adanya titik-titik air pada dinding tabung reaksi.
- Adanya unsur karbon pada
percobaan penfield ditunjukan dengan berubahnya warn larutan menjadi keruh.
- Untuk mengidentifikasikan
unsur halogen bisa menggunakan percobaan yaitu beilstein, faraday, dan
lassigne. Tetapi oada percobaan ini kita menggunakan percobaan beilstein karena
khusus mengidentifikasikan unsur halogen.
Download Pdf Link 1
Download Pdf Link 2
Download Pdf Link 1
Download Pdf Link 2
No comments:
Post a Comment