ACARA IV
BAHAN MAKANAN
A.
Pelaksanaan Praktikum
1.
Tujuan :
-
Menentukan
dan membandingkan berat jenis air susu (air susu murni, air susu yang
diencerkan 1 kali dengan aquades, dan fitrat air susu dari percobaan
pengendapan kasein (B3).
-
Menguji
reaksi air susu.
-
Menguji
air susu secara kualitatif dengan pengendapan kasein.
-
Menguji
reaksi warna protein dengan menggunakan beberapa pereaksi.
-
Menguji
kadar P-Organik dari kasein dengan menggunakan pereaksi Neumann.
-
Menguji
endapan kasein dengan menggunakan great spot test (tes noda lemak).
-
Menunjukkan
adanya laktalbumin dari pengendapan kasein.
-
Menunjukkan adanya laktosa dari filtrat pengendapan
kasein.
-
Menunjukkan adanya ion Ca dan P-Organik dari filtrat
pengendapan kasein.
2.
Hari,
tanggal :
Rabu,
23 November 2011
3.
Tempat :
Laboratorium
Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas MIPA, Universitas Mataram.
B.
Landasan Teori
Bahan makanan ialah
apa yang kita beli, kita masak, dan kita susun menjadi hidangan. Contoh dari
bahan makanan adalah beras, jagung, daging, telur dan sebagainya. Ada kelompok ahli gizi yang
menambahkan air dan oksigen sebagai makanan pula. Bahan makanan terdiri dari
karbohidrat, protein, lemak dan vitamin. Karbohidrat misalnya adalah nama
kelompok bagi ikatan-ikatan organik yang mempunyai karakteristik sejenis. Karbohidrat terdiri dari unsur C, H, O dan merupakan polialkohol. Lemak juga merupakan kumpulan ikatan-ikatan
organik dengan berbagai struktur molekul, tapi mempunyai karakteristik yang sama yaitu larut dalam zat-zat pelarut
tertentu. Bahan makanan sering juga disebut bahan pangan dan dalam perdagangan disebut
komoditi pangan adalah apa yang kita
produksi atau perdagangkan seperti daging, sayur, buah dan juga termasuk susu
(Soedeaoetama, 2004 : 17).
Susu
digunakan sebagai sumber kasein komersial. Biasanya ke dalam skin milk atau
susu dengan kandungan lemak yang sangat rendah, ditambahkan asam untuk
mengendapkan kasein. Kasein digunakan sebagai garam kalsium untuk memperbaiki
sifat adukan dari krim yang terbuat dari lemak tumbuh-tumbuhan yang
dipergunakan sebagai pelapis atas untuk memperbaiki keseluruhan asam krim dan
yoghurt. Lemak atau lipid terdapat didalam susu dalam bentuk jutaan bola kecil
yang bergaris tengah antara 1-20 mikron dengan garis tengah rata-rata 3 mikron.
Biasanya terdapat kira-kira 1000x106 butiran lemak dalam setiap ml
susu. Butiran-butiran ini mempunyai daerah permukaan yang luas dan hal tersebut
yang menyebabkan susu mudah dan cepat menyerap flavor asing. Butiran-butiran
ini mempertahankan keutuhannya, karena tegangan permukaannya yang disebabkan
oleh ukurannya yang kecil dan karena adanya suatu lapisan tipis (membran) yang
membungkus butiran tersebut yang terdiri dari protein dan fospolipid (Buckle,
1985: 273-275).
Kasein
dalam air susu merupakan partikel yang besar. Didalamnya tidak saja terdiri
dari zat-zat organik melainkan mengandung zat-zat anorganik seeperti kalsium
dan posfor, disamping itu juga magnesium dan sitrat berada didalam jumlah yang
lebih kecil. Kasein dapat dipisahkan dengan ultra sentrifugasi. Kasein tersebut
dinamakan juga “Casein Micell”. Sisanya merupakan larutan yang dinamakan whey.
Karena kasein mengandung senyawa kalsium dan pospat dan juga merupakan suatu
micell, senyawa kompleks kasein tersebut dinamakan juga Ca-caseinate-phosphat
micell atau Ca-caseinate-phosphate-compleks (Adnan, 2002: 43).
Komposisi susu
kedelai hampir sama dengan susu sapi. Karena itu susu kedelai dapat digunakan
sebagai pengganti susu sapi. Susu ini baik dikonsumsi oleh mereka yang alergi
susu sapi, yaitu orang-orang yang tidak punya atau kurang enzim laktase dalam
saluran pencernaannya, sehingga tidak mampu mencerna laktosa dalam susu sapi.
Laktosa susu sapi yang lolos ke usus besar akan dicerna oleh jasad renik yang
ada disana. Akibatnya orang yang
tidak toleran terhadap laktosa akan menderita diare tiap kali minum susu pada
waktu masih kecil. Karenanya, penderita kebanyakan berasal dari kawasan Asia,
Afrika, Amerika Latin, dan negara-negara berkembang. Untuk balita dua gelas
susu kedelai dapat memenuhi 30 % kebutuhan protein sehari. Dibanding dengan
susu sapi, komposisi asam amino dalam protein susu kedelai kekurangan jumlah
asam amino metionin dan sistein. Tetapi, karena kandungan asam amino lisin yang
cukup tinggi, maka susu kedelai dapat meningkatkan nilai gizi protein dari nasi
dan makanan sereal lainnya (Koswara, 2006).
Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat-sifat struktur lebih tinggi oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu. Akibat suatu denaturasi adalah hilangnya banyak sifat biologis protein itu. Salah satu faktor yang mempengaruhi denaturasi protein ialah temperatur, contohnya putih telur merupakan contoh denaturasi yang tak reporsibel. Putih telur adalah cairan tak berwarna yang mengandung algumin, yakni protein globular yang larut. Pemanasan putih telur akan mengakibatkan albumin itu membuka lipatan dan mengendap, dihasilkan zat padat putih (Fessenden, 1982 : 395).
Size: 301 kb