Tsulatsa`, 11 Rabi'ul Awwal 1437 H / 22 Desember 2015 M

Mutiara Nasehat

wahai saudara2 ku mari kita cukupkan syariat islam dengan segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dengan tidak menambahkan apa-apa yang datang dari selain Rasulullah

Thursday, 22 October 2015

SALIVA DAN EMPEDU


ACARA II
SALIVA DAN EMPEDU


A.    PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.      Tujuan Praktikum             :
§  Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia dari saliva.
§  Untuk mengetahui sifat fisik dan sifat kimia cairan empedu.
2.      Waktu Praktikum               :
§  Sabtu, 05 Mei 2012
3.      Tempat Praktikum             :
§  Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas MIPA, Universitas Mataram.

B.     LANDASAN TEORI
Cairan yang terdapat dalam tubuh pada dasarnya dapat dibagi dalam 2 bagian, yaitu cairan yang terdapat didalam sel (intra sel) dan diluar sel (ekstra sel). Cairan intra sel berfungsi sebagai medium bagi reaksi- reksi metabolism yang berlangsung dalam sel; sedangkan cairan ekstra sel berfugsi memberikan zat-zat yang diperlukan oleh sel, baik cairan luar sel maupun dalam sel harus selalu dalam kondisi yang konstan, artinya masing- masing mempunyai zat yang dperlukan dan dalam konsentrasi yang tepat. Fungsi tubuh yang utama ialah menjaga kondisi cairan tubuh agar dalam kondisi yang konstan atau disebut homeostatis (Poedjiadi, 2007: 206).
Saliva dikeluarkan melalui 3 kelenjar, yakni kelenjar parotid (kelenjar saliva paling besar, terletak di bagian atas mulut di depan telinga), kelenjar submandibular (terletak dibelakang kelenjar sublingual) dan kelenjar sublingual (kelenjar saliva paling kecil, terdapat di bawah lidah bagian depan). Saliva adalah cairan yang lebih kental daripada air biasa. Saliva terdiri atas 99,24% air dan 0,58% terdiri atas ion-ion Ca++, Mg++, Na+, K+, PO43-, Cl-, HCO3-, SO42- dan zat-zat organic seperti musin enzim amylase atau ptyalin. Saliva mempunyai pH antara 5,75 sampai 7,05. Pada umumnya pH saliva adalah sedikit dibawah 7 (Poedjiadi, 2007: 235).
Saliva mempunyai pH antara 6,0 - 7,4; suatu kisaran yang menguntungkan untuk kerja pencernaan dari enzim amilase. Enzim ini bekerja secara optimal pada pH 6,6  Amilase saliva mulai tidak aktif pada pH 4,0. Oleh karena itu, setelah makanan ditelan dan masuk ke dalam lambung, proses hidrolisis oleh enzim amilase saliva tidak berjalan lebih lama  lagi (Guyton dkk, 1997).

Volume rata-rata saliva yang dihasilkan perhari berkisar 1-1,5 liter. Pada orang dewasa laju aliran saliva normal yang distimulasi mencapai 1-3 ml/menit,    rata-rata terendah mencapai 0,7-1 ml/menit dimana pada keadaan hiposalivasi ditandai dengan laju aliran saliva yang lebih rendah dari 0,7 ml/menit. Laju aliran saliva normal tanpa adanya stimulasi berkisar 0,25-0,35 ml/menit, dengan rata-rata terendah 0,1-0,25 ml/menit dan pada keadaan hiposalivasi laju aliran saliva kurang dari 0,1 ml/menit(Harper, et al. 1980).
Empedu merupakan cairan hijau kental yang disekresikan oleh hati. Empedu mengandung air, garam empedu, pigmen empedu, lesitin, kolesterol, dan garam-garam anorganik. Cairan empedu sangat penting dalam absorbsi vitaimn-vitamin yang larut dalm lemak (A, D, E, dan K). garam empedu berfungsi untuk menetralkan asam lambung yang masuk ke deudenum. Asam empdu merupakan materi perangsang utama pembentukan garam-garam empedu. Dalam keadaan normal, hati dapat mensekresikan cairan empedu sebanyak 700-1000 mL cairan empedu per hari (Rahardjo, 2004).
Empedu mengandung (1) garam kholat yang berfungsi untuk mengaktifkan pancreas, menurunkan tekanan permukaan butir-butir lemak sehingga dapat diemulsikan dalam pencernaan dan bersenyawa dengan asam lemak membentuk senyawa yang mudah larut dalam air dan mudah diserap, (2) natrium karbonat yang berfungsi sebagai pengatur keasaman empedu sehingga membuat pH empedu menjadi 7.1-8.5, (3) kolesterol yang merupakan lemak netral yang memiliki pH netral yang tidak mudah larut dalam air.empedu menghasilakan zat warna empedu (bilirubin danbiliverdin) dan menghasilkan garam empedu. Empedu berfungsi sebagai emulgator dan membunuh kuman-kuman dalam saluran pencernaan (Ahmad, 2003).
Empedu, kecuali garam empedu mengandung bahan lainnya, anatara lain ialah pigmen empedu. Pigmen empedu ini adalah hasil pemecahan pigmen sel darah merah hemoglobin yang dipindahkan oleh hati dari sel-sel darah merah yang tua. Warna kecoklatan pigmen empedu ini memberi warna coklat yang khas dari feses (tinja) (Kimball, 2003: 451).
A.    ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM
1.      Alat Praktikum      :
§  Tabung reaksi
§  Rak tabung reaksi
§  Pipet tetes
§  Pipet volume 1 dan 5 mL
§  Rubber bulb
§  Gelas kimia 250 mL
§  Corong
§  Pengaduk

2.      Bahan Praktikum  :
§  pH stick
§  Saliva
§  CH3COOH 2M
§  reagen molisch
§  BaCl2 2%
§  CuSO4 0.1 M
§  NaOH  10%
§  H2SO4 pekat
§  HCl 1M
§  Empedu ayam
§  Aquadest
§  Minyak goreng
§  HNO3 Pekat
§  Sukrosa 5%

Download file pdf
size: 243 kb





No comments:

Post a Comment