Tsulatsa`, 11 Rabi'ul Awwal 1437 H / 22 Desember 2015 M

Mutiara Nasehat

wahai saudara2 ku mari kita cukupkan syariat islam dengan segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dengan tidak menambahkan apa-apa yang datang dari selain Rasulullah

Thursday, 22 October 2015

ACARA III ASAM-ASAM AMINO DAN PROTEIN

ACARA III
ASAM-ASAM AMINO DAN PROTEIN

  1. PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.      Tujuan       :
ü  Mempelajari sifat-sifat reaksi asam amino.
ü  Melakukan identifikasi asam amino dan protein.
ü  Menentukan senyawa-senyawa asam amino secara kualitatif maupun dengan kuantitatif.
2.      Waktu        :
Rabu, 30 November 2011
3.      Tempat      :
Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas MIPA Universitas Mataram.

  1. LANDASAN TEORI
Protein (proses yang berarti “paling utama”) adalah senyawa organic kompleks yang mempunyai bobot molekul tinggi yang merupakan polimer dari monomer-monomer asam amino yang dihubungkan satu sama lain dengan ikatan peptide. Peptide dan protein merupakan polimer kondensasi asam amino dengan penghilangan unsur air dari gugus amino dan gugus karboksil. Jika bobot molekul senyawa lebih kecil dari 6.000, biasanya digolongkan sebagai polipeptida. Protein banyak tergantung di dalam makanan yang sering dikonsumsi oleh manusia. Secara umum, sumber dari protein adalah dari sumber nabati dan hewani. Protein sangat penting bagi kehidupan organisme pada umumnya, karena ia berfungsi untuk memperbaiki sel-sel tubuh yang rusak dan suplai nutrisi yang dibutuhkan tubuh (Jalip, 2008: 17).
Protein merupakan zat gizi yang sangat penting karena yang paling erat hubungannya dengan proses-proses kehidupan, didalam sel, protein terdapat sebagai protein structural maupun protein metabolic. Protein metabolic ikut serta dalam reaksi-reaksi biokimia dan mengalami perubahan bahkan mungkin sintesa protein baru. Penentuan protein dalam makanan sebaiknya mengenai kuantitas maupun kualitasnya. Kuantitas protein ditentukan melalui penentuan nitrogen total dalam metoda distruksi (Soediaoetama, 2004 : 53).
Protein merupakan suatu polipeptida dengan berat molekul yang sangat bervariasi dari 5000 sampai lebih dari satu juta karena molekul protein yang besar. Protein sangat mudah mengalami perubahan fisis dan aktifitas biologisnya. Banyak agensia yang menyebabkan perubahan sifat fisis alamiah dari protein seperti panas, asam, basa, solven organic, garam, logam berat, radiasi sinar radio aktif (Sudarmadji, 1996: 18).

Protein merupakan molekul penyusun tubuh yang terbesar setelah air. Hal ini mengindikasikan pentingnya protein dalam menopang seluruh proses kehidupan dalam tubuh. Dalam kenyataannya memang kode genetic yang tersimpan dalam rantai DNA digunakan untuk membuat protein. Protein berfungsi sebagai penyimpan dan penghantar seperti hemoglobin yang merupakan warna merah pada sel darah merah kita bertugas mengikat oksigen dan membawanya kebagian tubuh yang memerlukan (Budi, 2000).
Protein bersifat amfoter, yaitu dapat bereaksi dengan larutan asam dan basa. Daya larut protein berbeda didalam air, asam dan basa: ada yang mudah larut dan ada yang sukar larut. Namun, semua protein tidak larut dalam pelarut lemak seperti eter dan kloroform. Apabila protein dipanaskan atau ditambahkan etanol absolut, maka protein akan menggumpal (terkoagulasi). Hal ini disebabkan etanol manarik mantel air yang melingkupi molekul-molekul protein. Biuret adalah senyawa dengan dua ikatan peptide yang terbentuk pada pemanasan dua molekul urea. Ion Cu2+ dari pereaksi biuret dalam suasana basa Akan bereaksi dengan polipeptida atau ikatan-ikatan peptide yang menyusun protein membentuk senyawa kompleks berwarna ungu atau violet. Reaksi ini positif terhadap dua buah ikatan peptide atau lebih, tetapi negative untuk asam amino bebas atau dipeptide. Semua asam amino atau peptide yang mengandung asam α-amino bebas Akan bereaksi dengan ninhidrin membentuk senyawa kompleks berwarna biru ungu. Namun protein dan hidroksi protein menghasilkan senyawa berwarna kuning (Robinson, 1995: 76).

silahkan didownload selengkapnya


No comments:

Post a Comment