Tsulatsa`, 11 Rabi'ul Awwal 1437 H / 22 Desember 2015 M

Mutiara Nasehat

wahai saudara2 ku mari kita cukupkan syariat islam dengan segala apa yang dibawa oleh Rasulullah Shallallahu 'alaihi Wasallam dengan tidak menambahkan apa-apa yang datang dari selain Rasulullah

Thursday, 22 October 2015

MENETAPKAN KADAR KOLESTEROL MENETAPKAN KADAR KOLESTEROL


ACARA II
MENETAPKAN KADAR KOLESTEROL


A.   PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.      Tujuan Praktikum       :
§  Menentukan kadar kolesterol dalam sampel.
2.      Waktu Praktikum         :
§  Sabtu, 12 Mei 2012
3.      Tempat Praktikum       :
§  Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III, Fakultas MIPA, Universitas Mataram.


B.   LANDASAN TEORI
Kolesterol adalah lipid yang terdapat pada membrane sel pada jaringan  memiliki peranan yang penting dalam proses biokimia misalnya sebagai komponen membrane sel dan sintesa berbagai hormone steroid (Sudarma, 2009: 85). Kolesterol dan senyawa turunan esternya, dengan lemaknya yang berantai panjang adalah komponen penting dari plasma lipoprotein dan dari membran sebelah luar. Molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada bagian kepalanya, yaitu gugus karboksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain merupakan struktur nonpolar yang relatif kaku (Lehninger, 2009: 355).
Kolesterol adalah suatau zat yang terdapat di dalam tubuh yang diproduksi oleh hati yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika kadar kolesterol di dalam tubuh tinggi maka kesehatan jantung dan otak akan terganggu serta terjadi penyumbatan pada pembuluh darah. Manusia memiliki kolesterol di dalam darah dengan kadar 80% yang disintesis di dalam tubuh dan 20% diperoleh dari makanan (Siswono, 2001). Kolesterol disintesis dari asetil ko A yang berasal dari karbohidrat, lipid dan asam amino yang terjadi di dalam sitosol dengan berbagai macam tahapan dengan bantuan berbagai enzim yang berperan sebagai regulator (Prijanti, 2008). Kolesterol merupakan jenis lemak normal yang ada dalam darah, tetapi kolesterol dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005).

Kolesterol dapat ditentukan dengan beberapa reaksi warna. salah satunya adalah reaksi Salkowski. Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan dengan flouresensi hijau bila dikenakan cahaya. Bagian kloroform akan berwarna biru dan berubah menjadi mearh dan ungu. Reaksi lainya adalah reaksi Lieberman Burchard. Reaksi ini dilakukan dengan mereaksikan kolesterol dalam kloroform dengan anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat sehingga menyebabkan larutan berwarna merah dan berbah menjadi warna biru dan hijau. Warna hijau yang terbentuk sebanding dengan konsentrasi kolesterol, sehingga reaksi ini dapat digunakan sebagai uji kuantitatif pada kolesterol (Poedjiadi, 75: 2007).
Pada keadaan normal, kolesterol yang terdapat di dalam tubuh berikatan dengan protein membrane lipoprotein. Terdapat dua jenis lipop[rotein yaitu
Low Density Lipoprotein (LDL) atau dikenal dengan lipoprotein kepdatan rendah dan High Density Lipoprotein (HDL) (Yazid dan Nursanti, 2006). Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah. LDL banyak mengandung asam lemak jenuh yang banyak terdapat dari hewan dan minyak bekas pakai yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi. Sedangkan HDL adalah kolesdterol baik yang berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dari LDL yang berlebihan. HDL terdapat pada setiap minyak goring nabati yang memiliki asam lemak tak jenuh seperti asam oleat dan linoleat (Ardianto, 2010).
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dL. Selain itu terdapat juga trigliserida yang merupakan suatu hasil  dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi  juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang  berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi.  Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori  berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan (Siswono, 2001).

Download file Pdf
Size: 297 kb


No comments:

Post a Comment