ACARA
II
MENETAPKAN
KADAR KOLESTEROL
A.
PELAKSANAAN PRAKTIKUM
1.
Tujuan Praktikum :
§ Menentukan kadar kolesterol dalam
sampel.
2.
Waktu Praktikum :
§ Sabtu, 12 Mei 2012
3.
Tempat Praktikum :
§ Laboratorium Kimia Dasar, Lantai III,
Fakultas MIPA, Universitas Mataram.
B.
LANDASAN TEORI
Kolesterol adalah
lipid yang terdapat pada membrane sel pada jaringan memiliki peranan yang penting dalam proses
biokimia misalnya sebagai komponen membrane sel dan sintesa berbagai hormone
steroid (Sudarma, 2009: 85). Kolesterol dan senyawa turunan esternya, dengan
lemaknya yang berantai panjang adalah komponen penting dari plasma lipoprotein
dan dari membran sebelah luar. Molekul kolesterol mempunyai gugus polar pada
bagian kepalanya, yaitu gugus karboksil pada posisi 3. Bagian molekul yang lain
merupakan struktur nonpolar yang relatif kaku (Lehninger, 2009: 355).
Kolesterol adalah suatau zat yang terdapat di dalam tubuh yang diproduksi oleh hati yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika kadar kolesterol di dalam tubuh tinggi maka kesehatan jantung dan otak akan terganggu serta terjadi penyumbatan pada pembuluh darah. Manusia memiliki kolesterol di dalam darah dengan kadar 80% yang disintesis di dalam tubuh dan 20% diperoleh dari makanan (Siswono, 2001). Kolesterol disintesis dari asetil ko A yang berasal dari karbohidrat, lipid dan asam amino yang terjadi di dalam sitosol dengan berbagai macam tahapan dengan bantuan berbagai enzim yang berperan sebagai regulator (Prijanti, 2008). Kolesterol merupakan jenis lemak normal yang ada dalam darah, tetapi kolesterol dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005).
Kolesterol adalah suatau zat yang terdapat di dalam tubuh yang diproduksi oleh hati yang sangat dibutuhkan oleh tubuh. Namun jika kadar kolesterol di dalam tubuh tinggi maka kesehatan jantung dan otak akan terganggu serta terjadi penyumbatan pada pembuluh darah. Manusia memiliki kolesterol di dalam darah dengan kadar 80% yang disintesis di dalam tubuh dan 20% diperoleh dari makanan (Siswono, 2001). Kolesterol disintesis dari asetil ko A yang berasal dari karbohidrat, lipid dan asam amino yang terjadi di dalam sitosol dengan berbagai macam tahapan dengan bantuan berbagai enzim yang berperan sebagai regulator (Prijanti, 2008). Kolesterol merupakan jenis lemak normal yang ada dalam darah, tetapi kolesterol dalam konsentrasi tinggi dapat menyebabkan terjadinya aterosklerosis yang akhirnya akan berdampak pada penyakit jantung koroner (Rahayu, 2005).
Kolesterol dapat
ditentukan dengan beberapa reaksi warna. salah satunya adalah reaksi Salkowski.
Apabila kolesterol dilarutkan dalam kloroform dan larutan ini dituangkan di
atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian asam berwarna kekuningan
dengan flouresensi hijau bila dikenakan cahaya. Bagian kloroform akan berwarna
biru dan berubah menjadi mearh dan ungu. Reaksi lainya adalah reaksi Lieberman
Burchard. Reaksi ini dilakukan dengan mereaksikan kolesterol dalam kloroform
dengan anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat sehingga menyebabkan larutan
berwarna merah dan berbah menjadi warna biru dan hijau. Warna hijau yang
terbentuk sebanding dengan konsentrasi kolesterol, sehingga reaksi ini dapat
digunakan sebagai uji kuantitatif pada kolesterol (Poedjiadi, 75: 2007).
Pada keadaan normal, kolesterol yang terdapat di dalam tubuh berikatan dengan protein membrane lipoprotein. Terdapat dua jenis lipop[rotein yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) atau dikenal dengan lipoprotein kepdatan rendah dan High Density Lipoprotein (HDL) (Yazid dan Nursanti, 2006). Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah. LDL banyak mengandung asam lemak jenuh yang banyak terdapat dari hewan dan minyak bekas pakai yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi. Sedangkan HDL adalah kolesdterol baik yang berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dari LDL yang berlebihan. HDL terdapat pada setiap minyak goring nabati yang memiliki asam lemak tak jenuh seperti asam oleat dan linoleat (Ardianto, 2010).
Kadar kolesterol HDL yang tinggi merupakan suatu tanda yang baik sepanjang kolesterol LDL kurang dari 150 mg/dL. Selain itu terdapat juga trigliserida yang merupakan suatu hasil dari metabolisme makanan, bukan saja yang berbentuk lemak tetapi juga makanan yang berbentuk karbohidrat dan protein yang berlebihan, yang tidak seluruhnya dibutuhkan sebagai sumber energi. Kadar trigliserida ini akan meningkat bila kita mengkonsumsi kalori berlebihan, lebih besar daripada kebutuhan (Siswono, 2001).Pada keadaan normal, kolesterol yang terdapat di dalam tubuh berikatan dengan protein membrane lipoprotein. Terdapat dua jenis lipop[rotein yaitu Low Density Lipoprotein (LDL) atau dikenal dengan lipoprotein kepdatan rendah dan High Density Lipoprotein (HDL) (Yazid dan Nursanti, 2006). Kolesterol LDL adalah kolesterol jahat yang bila jumlahnya berlebih di dalam darah akan diendapkan pada dinding pembuluh darah membentuk bekuan yang dapat menyumbat pembulun darah. LDL banyak mengandung asam lemak jenuh yang banyak terdapat dari hewan dan minyak bekas pakai yang memiliki kadar asam lemak jenuh yang tinggi. Sedangkan HDL adalah kolesdterol baik yang berfungsi untuk membersihkan pembuluh darah dari LDL yang berlebihan. HDL terdapat pada setiap minyak goring nabati yang memiliki asam lemak tak jenuh seperti asam oleat dan linoleat (Ardianto, 2010).
Download file Pdf
No comments:
Post a Comment